Sejak mulai mencari TK yg akan dimasuki kakak Zia di tahun ajaran ini, bunda dan ayah nya selalu melibatkan kakak saat mensurvey. Dengan harapan, ketika ia ikut memilih dapat membuatnya merasa percaya diri saat masuk ke sekolah tersebut. Pengalaman di play group kemarin, selama hampir 1 tahun ajaran, mba Nur, asisten rumah tangga yg jaga anak dirumahku, selalu masuk ke dalam kelas menemani si kakak.
Akhirnya setelah melihat beberapa sekolah, pilihan jatuh ke TK Islam Terpadu bernuansa Internasional Embun Pagi. Kakak pun juga sudah setuju untuk bersekolah disana. Bismillah… semoga tidak lagi seperti di play group kemarin. Dan mengapa akhinya memilih sekolah ini bisa di baca di tulisan ku sebelumnya.
Day 1
Akhirnya tiba juga hari pertama masuk sekolah. 3 hari pertama adalah masa orientasi. Murid baru diperkenankan ditemani orang tuanya sampai ke dalam sekolah. Benar saja ketakutan ku terjadi, si kakak mulai merengek dan menangis meminta untuk ditemani saat baris di halaman sekolah hingga masuk ke dalam kelas. Sampai menuju kelasnya, kakak tidak berhenti memegangi bunda, khawatir bunda meninggalkannya di kelas. Coba sekali aku tinggal keluar kelasnya, huaaaa nangis nya kenceng banget, jejeritan. hihihihi sampe malu diliatin semua orang. Baiklah… mungkin ini hari pertama, dan kakak belum percaya diri, masih beradaptasi dengan teman2 dan guru baru nya.
Sepulang sekolah aku mulai memberi kalimat positif tentang sekolahnya, dan betapa kakak hebat dan bisa sekolah tanpa ditemani bunda. Ini aku lakukan kurang lebih sebagai bentuk Hypno therapy. Sampai menjelang tidur di malam hari aku ga berhenti ngomongin betapa seru dan asiknya sekolah. bla bla bla…. kayaknya si kakak bete banget sama bunda nya yg mendadak cerewet berat ngomongin sekolah. sampe dia tidur menjauh dari aku. hiks… bunda jadi mellow…. Oke… ga boleh kalah, besok kita coba lagi.
Day 2
Hari kedua di pagi hari, kakak mulai merengek bilang ga mau sekolah. di mobil aku tidak menanggapi ucapan kakak. aku hanya bilang bahwa aku ingin yg terbaik untuknya. Bunda memasukkan kakak ke sekolah yang bagus agar kakak pandai, jadi anak sholehah, pandai agama nya. Walaupun ga yakin kakak mengerti apa yang aku ucapkan, tapi aku terus saja bicara. tak terasa air mata meleleh… huaaaa langsung mewek deh… langsung hapus air mata, mulai semangat lagi. pokoknya hari kedua ini ga boleh kalah… Huffttt
Sesampai di sekolah, seperti dugaan, si kakak kembali tidak mau ditinggal. Terus merengek minta ditemanin. akhirnya kembali baris di hall sekolah sama bunda, dan masuk ke kelas ditemani bunda. waaah kalau begini terus bakalan susah nih, kayaknya memang harus dipaksa adaptasi. Miss Tania, guru kelas kakak bilang, dipaksa tinggal aja ya bu. Gapapa kan? percaya kan bun? Bismillah, percaya kok… Akhirnya dengan adegan tarik2an dan nangis histeris nya kakak, bunda keluar meninggalkan kelas
Bunda terus menghadap kedepan, jalan turun kebawah keluar kelas, dan duduk di depan pintu gerbang. wadoowww suara kakak kenceng juga yaaa, sampe dibawah tangisannya masih terdengar. 5 menit… aman…. 10 menit… aman.. 20 menit.. tiba2 kakak turun dari kelas bersama miss Tania. ternyata si kakak modus… ahahahha kata miss Tania, kakak mau ambil jilbab di bunda. benar saja, sampe di gerbang si kakak langsung menangis kejer… sambil menarik2 bunda nya. akhirnya, kakak diangkat sama pak satpam masuk lagi ke kelas. hihihihi berat boookkk 20 Kg…. bunda pasang tampak poker face, balik ke tempat duduk di depan gerbang. padahal dalam hati periiiih jendrallll….. ga tega euuuy
Saat bel pulang sekolah berbunyi, bunda ga sabar melihat reaksi kakak. Surprise, ternyata kakak ga marah sama bunda, walaupun terlihat sembab wajahnya, tapi sepertinya kakak cukup bisa mengontrol perasaannya. Walaupun selama perjalanan pulang kakak lebih banyak diam, tapi aku cukup senang dia mau menjawab apa yg aku tanya seputar kegiatannya di kelas tadi. Namun ketika di rumah kakak berulang kali bilang tidak mau sekolah. huaaaaa galau lagi deh bunda nya
Day 3
Oke, hari ketiga, hari terakhir masa orientasi. Bunda harus bisa lebih kuat menghadapi hari ini. Ga boleh lagi nungguin kakak sampai baris dan masuk kelas. Akhirnya bunda antar sampai masuk kedalam halaman sekolah lalu miss Tania menjemput. walaupun sempet ada adegan nangis dan tarik2an, tapi bunda mantap melangkah keluar gerbang dan melihat kakak menangis sambil dituntun miss Tania naik ke dalam kelas. Alhamdulillah sampai selesai jam sekolah kakak tidak muncul keluar kelas. Amaaaaannnnnn….
Saat pulang sekolah, kakak terlihat ceria. bercerita tentang kegiatannya, dan menunjukkan hasil karya lipatannya. Bersemangat cerita hasil karya nya mau dibawa pulang untuk adiknya. huaaa bunda senang… ketika bunda tanya apakah kakak happy or sad? dia mantap menjawab happy. legaaaaa
Sesampai di rumah, kakak di tanya oleh mba nya, “masih nangis kak?”. “Masih, nangis sedikit”, kata kakak. hihihih bunda tertawa dalam hati. Besok nangis nya udah ga ada lagi ya kak….. kakak cuman diam saja…. gapapa… pokoknya hari ini sudah ada improvement
Day 4
Sejak berangkat kakak sudah sedikit merengek minta ditemani bunda di dalam kelas. Di mobil bunda pura2 ga denger apa yang kakak ucapkan dengan mengencangkan suara radio. Pagi ini untuk menghindari negosiasi dengan kakak, bunda diam saja. Sampai akhirnya tiba di sekolah. Hari ini udah bertekad, cukup antar kakak sampai gerbang. Dengan wajah penuh kekhawatiran kakak mau juga turun dari mobil. Tepat di depan gerbang, kakak mulai menangis. Oleh guru jaga di gerbang, akhirnya dipanggil Miss Tania untuk membujuk kakak. Dengan tegas bunda lepas kakak, dan langsung menuju mobil dan tidak melihat kebelakang apakah kakak menangis atau tidak. Bunda pulang ke rumah.
Siang hari saat dijemput, ternyata kakak terlihat ceria. Kakak antusias bercerita tentang apa yg dikerjakan nya tadi. bercerita bahwa dia bertemu temannya yg sama saat les di bimba. Ah leganya hati ini…. lalu bunda bertanya “Tadi nangis kak?”. “Nangis sedikit kok Bun”, hihihihih bagoeeesss
Day 5
Oke, hari ini treatment nya spertinya harus seperti kemarin. Untuk menghindari negosiasi maka bunda lebih banyak diam. Sampai di gerbang sekolah, bunda memanggil miss Tania untuk menghindari kakak menangis, krn sudah mulai merengek2. Bunda mantap jalan menuju mobil, meninggalkan kakak bersama Miss Tanis.
Saat pulang sekolah, ternyata sama seperti kemarin. Kakak terlihat ceria, senang, dan antusias menceritakan kegiatannya dikelas serta bercerita ttg teman2 nya. Aaah… bunda lega…
Senin depannya, kakak mantap mau bersekolah. sangat antusias dg seragam biru favoritnya. Dari rumah sudah bilang ke bunda kalau mau masuk kelas sendiri.

Alhamdulillah… anak bunda sudah bisa berdaptasi dan doa bunda sama Allah dikabulkan, kakak sekarang sudah percaya diri. Sejak senin hingga jumat di minggu kedua, bunda hanya mengantar sampai gerbang sekolah, cium tangan, bunda cium kakak, lalu kakak masuk sendiri ke dalam. Bunda sedikit khawatir, karena setiap hari kakak harus berpindah kelas sesuai dengan tema pelajaran hari tersebut. Bunda perhatikan dari jauh, ternyata kakak sudah bisa mengatasi sendiri. Ketika ia kebingungan ia sudah berani bertanya dimana kelas yg harus ditujunya. Dan sepertinya kakak sangat menikmati dengan sistem kelas yg berpindah ini. Dia sangat antusias menceritakan kelas nya setiap hari juga guru nya yg berganti setiap hari. Malahan, sekarang pesennya kakak, bunda pulang aja, nanti jemput lagi pas pulang sekolah. hahahah….
Insya Allah, semakin pandai dan sholehah ya nak
a very proud mom
ika
Ika Merseana | facebook: Ika Merseana | www.penghasilanbunda.com | ikamerseana.wordpress.com | 08161409698 |
~bunda yg punya penghasilan tambahan sambil online~